Sabtu, 03 Januari 2009

TVRI Televisi Republik Indonesia

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di Jakarta. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta.

Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Pada tahun 80-an dan 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara.

TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.

Latar belakang

Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.

25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).

Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:

Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).

Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.

Mempersiapkan software (program dan tenaga).

17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.

20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.

Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Ujungpandang (Makassar), Manado, Denpasar dan Balikpapan (bantuan Pertamina).

Pembangunan Stasiun Produksi Keliling

Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari:

SPK Jayapura

SPK Ambon

SPK Kupang

SPK Malang (Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya)

SPK Semarang

SPK Bandung

SPK Banjarmasin

SPK Pontianak

SPK Banda Aceh

SPK Jambi

SPK Padang

SPK Lampung

Status TVRI pada Era Orde Baru

Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.

Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.

Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang moderen dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.

Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.

Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.

TVRI di Era Reformasi

Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.

Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN untuk urusan organisasi dan Departemen Keuangan Republik Indonesia|Departemen Keuangan RI untuk urusan keuangan.

Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara BUMN.

Selanjutnya melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah :

1. TVRI Stasiun DKI Jakarta

2. TVRI Stasiun Nangroe Aceh Darussalam

3. TVRI Stasiun Sumatera Utara

4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan

5. TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten

6. TVRI Stasiun Jawa Tengah

7. TVRI Stasiun Jogyakarta

8. TVRI Stasiun Jawa Timur

9. TVRI Stasiun Bali

10. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan

11. TVRI Stasiun Kalimantan Timur

12. TVRI Stasiun Sumatera Barat

13. TVRI Stasiun Jambi

14. TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau

15. TVRI Stasiun Kalimantan Barat

16. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan

17. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah

18. TVRI Stasiun Papua

19. TVRI Stasiun Bengkulu

20. TVRI Stasiun Lampung

21. TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara

22. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur

23. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat

24. TVRI Stasiun Gorontalo

25. TVRI Stasiun Sulawesi Utara

26. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah

27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara

Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099, terdiri atas 5.085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.

TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur.

TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain.

TVRI dewasa ini

Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 di mana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT.

Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.

Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas.

Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumberdaya TVRI yang tersedia.

Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.

Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas.

Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-44 (24 Agustus 2006), TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik.

Programa 2

TVRI juga memiliki Programa 2 Jakarta, pada saluran/chanel 8 VHF. Programa 2 mulai mengudara pada April 1989 dengan acara tunggal siaran berita bahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam pukul 18.30 WIB, di bawah tanggung jawab bagian Pemberitaan.

Pada perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadi English News Service (ENS). Programa 2 TVRI kini mengudara mulai pukul 16.00 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan.

Sekarang ini tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama di bidang manajemen produksi dan siaran programa 2 TVRI Jakarta dan sekitarnya, dengan adanya rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF. Di bidang isi siaran akan lebih ditekankan kepada paket-paket jadi (can product) dengan materi siaran untuk konsumsi masyarakat metropolitan Jakarta.

Stasiun

Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi tersebut.

Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah:

Sumatera:

TVRI Aceh (Banda Aceh)

TVRI Jambi (Jambi)

TVRI Sumatera Barat (Padang)

TVRI Sumatera Selatan (Palembang)

TVRI Riau (Pekanbaru)

TVRI Lampung (Bandar Lampung)

Jawa:

TVRI Jawa Barat (Bandung)

TVRI Jawa Tengah (Semarang)

TVRI Jawa Timur (Surabaya)

TVRI Yogyakarta (Yogyakarta)

Bali dan Nusatenggara:

TVRI Bali (Denpasar)

TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang)

Kalimantan:

TVRI Kalimantan Timur (Balikpapan)

TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin)

TVRI Kalimantan Barat (Pontianak)

Sulawesi:

TVRI Sulawesi Utara (Manado)

TVRI Sulawesi Selatan (Makassar)

Maluku dan Papua:

TVRI Maluku (Ambon)

TVRI Papua (Jayapura)

Motto TVRI pada awalnya adalah Menjalin Persatuan dan Kesatuan, dan pada tahun 2000, mottonya berubah menjadi Makin Dekat di Hati.

Televisi Republik Indonesia

Diluncurkan      24 Agustus 1962 di Jakarta

Saluran afiliasi   TPI (1991-1997), QTV (2000-sekarang), Swara (2000-sekarang) dan Televisi Edukasi (2004-sekarang)

Situs web         http://www.tvri.co.id

Trans7

Trans7 adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia.

Sejarah

Trans7 berdiri dengan ijin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 dengan nama TV7 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada 4 Agustus 2006, Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi 7. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya Trans7.

 

Trans7

PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh

Nama sebelumnya        TV7

Diluncurkan      25 November 2001

(diluncurkan ulang pada 15 Desember 2006)

Pemilik PT Trans Corpora

Kantor pusat    Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi   Trans TV

Situs web         http://www.trans7.co.id

Trans TV

Trans TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia, yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung dengan grup Para-nya. Stasiun ini melakukan siaran pertama kali pada tahun 2001.

Dengan motto Milik Kita Bersama, konsep tayang stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak perusahaan PT Trans Corpora.

Kantor Pusat stasiun ini berada di Studio TransTV, Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan.

Sekilas Sejarah

Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski baru terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Enam bulan kemudian, Trans TV memulai acara barunya seperti Reportase, Ninku, dll.

Trans TV

PT Televisi Transformasi Indonesia

Slogan  "Milik Kita Bersama"

Diluncurkan      15 Desember 2001

Pemilik PT Trans Corpora

Kantor pusat    Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi   Trans7

Situs web         http://www.transtv.co.id

TPI

TPI (dulu merupakan singkatan dari Televisi Pendidikan Indonesia) adalah stasiun televisi swasta kedua di Indonesia setelah RCTI yang didirikan oleh Mbak Tutut dan dulu dimiliki sebagian besar sahamnya oleh PT Cipta Lamtoro Gung Persada.

Awal didirikan

TPI pertama kali mengudara pada 2 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 08.00-10.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat. Pada awal pendiriannya, tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam.

Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan.

TPI Setelah Pertengahan 90-an

TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.

Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah bertahun-tahun menayangkan acara kuis dangdut pertama di Indonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh H. Jaja Miharja dan Dorce Gamalama. Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial "Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan, ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak lupa juga acara terfavorit di Indonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner .

Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes "American Idol" dan "Indonesian Idol" adalah merupakan program unggulan TPI sampai saat ini. Sejak Juli 2006, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV.Sekarang TPI memiliki hak siar atas ajang sepak bola terbesar di Eropa, Euro 2008 bersama RCTI dan Global TV.

  

TPI

PT Cipta TPI

Slogan  "Makin Indonesia Makin Asyik Aja"

Diluncurkan      23 Januari 1991

Pemilik PT Cipta Lamtoro Gung Persada (1991 & 1997) & PT Media Nusantara Citra Tbk (2002-sekarang)

Kantor pusat    Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi   TVRI (1991-1997), RCTI (2003-sekarang), Global TV (2003-sekarang)

Situs web         http://www.tpi.tv

SCTV

SCTV (Surya Citra Televisi) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia.

Televisi lokal

SCTV (awalnya singkatan dari 'Surabaya Central Televisi') mengudara pertama kali pada tanggal 24 Agustus 1990 di Surabaya, Jawa Timur, dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Bangkalan). Pada tahun 1991, didirikan stasiun SCTV Bali di Denpasar dan SCTV Surakarta di Surakarta. Sejak itu kepanjangan SCTV menjadi Surya Citra Televisi.

Televisi nasional

Pada tahun 1993, SCTV mengudara secara nasional. Secara bertahap, dalam kurun waktu 1993-1998 SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Saat ini kantor pusatnya di Senayan City Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. SCTV juga memiliki studio penta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejak pertengahan 90-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen.

Saat ini kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi, melalui PT.Surya Citra Media Tbk. Direktur Utama SCTV ialah Fofo Sariaatmadja.

  

SCTV

PT Surya Citra Televisi

Slogan  "Satu Untuk Semua" (2005-sekarang), SCTV Ngetop (1997-2005), Ayo SCTV (1993-1997), Selalu Siap Menemanimu (1993-1997).

Diluncurkan      24 Agustus 1990

Pemilik PT Bimantara Citra (1990-1996), PT Surya Citra Media Tbk (1999-Sekarang)

Kantor pusat    Surabaya, Indonesia (1990-1993), Jakarta, Indonesia (1993-sekarang)

Saluran afiliasi   O Channel (2006-sekarang), RCTI (1990-1996), Ratih TV (2003-sekarang)

Situs web         http://www.sctv.co.id

RCTI

RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisi swasta Indonesia pertama. RCTI pertama mengudara pada 13 November 1988 dan diresmikan 24 Agustus 1989 dan pada waktu itu, siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki dekoder dan membayar iuran setiap bulannya. RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989. Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tapi baru terwujud pada akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Pada 2004 RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia. Sejak Maret 2004, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki Global TV dan TPI.RCTI telah memiliki hak siar atas ajang sepak bola bergengsi Eropa, Euro 2008 bersama Global TV dan TPI.

   

RCTI

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

Slogan  "RCTI OKE" (1994-sekarang), Saluran Informasi & Hiburan (1991-1992), Menghadirkan Pentas Dunia Di Rumah Anda (1989-1991)

Diluncurkan      24 Agustus 1989

Pemilik PT Media Nusantara Citra Tbk

Kantor pusat    Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi   Global TV (2001-sekarang), TPI (2003-sekarang), SCTV (1990-1996), Metro TV (2000-2003)

Situs web         http://www.rcti.tv

MetroTV

MetroTV adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun ini resmi mengudara sejak 25 November 2000 Di Jakarta.

Asal usul dan Konsep

Stasiun TV ini pada awalnya memiliki konsep agak berbeda dengan yang lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan dalam program-programnya. Metro TV adalah stasiun pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan program sinetron. Metro TV juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama di Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia

Metro TV juga menayangkan program e-Lifestyle, yakni program talkshow yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi. Program ini hadir setiap Minggu pukul 11:30 WIB dipandu oleh Roy Suryo dan Meutya Hafid. Metro TV dimiliki Media Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki harian Media Indonesia dan Lampung Post.

MetroTV

PT Media Televisi Indonesia

Slogan  Stasiun televisi berita pertama di Indonesia

Diluncurkan      25 November 2000

Pemilik Media Group

Kantor pusat    Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi   Metro Papua TV

Situs web         http://www.metrotvnews.com

Jumat, 02 Januari 2009

tvOne

tvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah stasiun televisi swasta Indonesia.

Stasiun televisi ini didirikan pada tahun 2002 oleh pengusaha Abdul Latief. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya.

Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki antv.

Pada 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepemilikan saham tvOne. Komposisi kepemilikan saham tvOne terdiri dari PT Visi Media Asia sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise Result Ltd 10%.

Nama sebelumnya Lativi

Slogan "Memang Beda"

Negara Indonesia

Diluncurkan 30 Juli 2002

(diluncurkan ulang pada 14 Februari 2008)

Pemilik Grup Bakrie dan Mahaka Media

Kantor pusat Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi antv, STAR TV

Situs web http://www.tvone.co.id

Kamis, 01 Januari 2009

Indosiar

Indosiar adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Stasiun televisi ini beroperasi dari Daan Mogot, Jakarta Barat sejak tahun 1995. Indosiar didirikan dan dikuasai oleh Grup Salim melalui PT Indosiar Karya Media Tbk yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.

Acara

Dalam siarannya, Indosiar banyak menekankan kebudayaan. Salah satu program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan wayang pada malam minggu.

Meskipun demikian, saat ini yang menjadi ciri khas Indosiar adalah tayangan unggulannya yaitu reality show Akademi Fantasi Indosiar, Republik BBM dan tayangan drama seri Asianya.

Bentuk logo Indosiar yang sangat mirip dengan bentuk logo TVB, sebuah stasiun televisi Hongkong. Indosiar pada awalnya memang banyak manayangkan drama-drama Hongkong. Contohnya serial Return of The Condor Hero yang dibintangi oleh Andy Lau, To Liong To yang dibintangi oleh Tony Leung. Keduanya cukup populer di kalangan penonton.

Selain itu, Indosiar juga mempopulerkan sinetron-sinetron Indonesia yang bertemakan cinta dan keluarga (dimulai sejak munculnya Tersanjung), acara-acara reality show yang melibatkan emosi penonton dan SMS secara langsung (dimulai sejak munculnya AFI), infotainment KISS (Kisah Seputar Selebritis) Juga populer di Indosiar.

Slogan "Memang Untuk Anda"

Diluncurkan 11 Januari 1995

Pemilik Grup Salim

Kantor pusat Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi Elshinta TV

Situs web http://www.indosiar.com

Global TV

Global TV adalah adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Global TV awalnya hanyalah stasiun televisi swasta lokal di Jakarta dan belakangan meluaskan siaran ke 5 kota besar luar Jakarta. Global TV memiliki hak siar atas liga balap paling bergengsi di dunia, Formula 1, dan kejuaraan dunia balap antar negara, A1. Kedua ajang ini disiarkan Global TV sendirian. Global TV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola terbesar sedunia tahun 2008, Euro 2008, bersama RCTI dan TPI.

Sejarah

Logo pertama Global TV (2002 - 2006)

Logo kedua Global TV (2005 - 2008)

Global TV berdiri pada tahun 2002 dan dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan TPI. Stasiun ini pada awalnya didirikan untuk merelay acara-acara MTV Asia, yang sebelumnya direlay melalui antv, namun pada perkembangannya juga menyiarkan acara-acara non-MTV dengan pembagian 8 jam untuk Global TV, 8 jam untuk MTV dan 8 jam untuk Nickelodeon.

Slogan "Global TV - Seru!"

Diluncurkan 8 Oktober 2002

(diluncurkan ulang pada 8 September 2006)

Pemilik PT Media Nusantara Citra Tbk

Kantor pusat Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi Metro TV (2000-2003), RCTI, TPI

Situs web http://www.globaltv.co.id

ANTV

antv (dieja Anteve, singkatan dari Andalas Televisi) adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia.

ANTV dimiliki oleh konglomerat Aburizal Bakrie dan sekarang dikelola oleh anaknya, yaitu Anindya Bakrie, yang menjadi Presiden Direktur dari stasiun televisi ini. Konglomerat media asal AS, Rupert Murdoch, membeli sekitar 20% saham antv pada 30 September 2005 melalui perusahaannya di Hong Kong, Star TV. Pangsa pasar antv saat ini adalah sekitar 5% dari 180 juta penonton.

Sejarah

ANTV didirikan pada 1 Januari 1993 sebagai stasiun televisi lokal di kota Lampung. Tanggal 18 Januari 1993 ANTV mendapat izin siaran nasional melalui Keputusan Menteri Penerangan RI No. 04A/1993. Sepuluh hari setelah izin tersebut keluar ANTV mengudara secara nasional. Studio ANTV yang semula berada di Lampung dipindahkan ke Jakarta.

Tepat tanggal 1 Maret 1993 ANTV untuk pertama kalinya memproduksi program sendiri berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR. Saat itu ANTV berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya kegiatan penting kenegaraan. Momen istimewa itu yang kini dijadikan sebagai hari jadi ANTV.

Stasiun televisi ini pada mulanya dikhususkan pada pemirsa remaja (usia 13–25 tahun) dan pernah menyiarkan acara-acara MTV Indonesia hingga awal tahun 2000-an, tetapi dalam perkembangannya stasiun ini berkembang menjadi stasiun untuk segala usia, sama dengan stasiun televisi yang lain.

ANTV berhasil mencatatkan prestasi gemilang di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara konser selama 72 jam yang diselenggarakan akhir tahun 2003.

Pada 30 September 2005 ANTV berhasil menjalin kerjasama strategis dengan jaringan televisi dunia STAR TV. Kerjasama ini ditandai dengan masuknya 20% saham STAR TV ke ANTV. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Logo

Dengan bergabungnya STAR TV, ANTV pun mengganti logonya menjadi perpaduan logo STAR TV dengan kotak channel dan logo ANTV yang sudah ada.

Logo ANTV merupakan kombinasi dari dua kekuatan yang saling melengkapi, yaitu STAR TV dengan pengalaman internasionalnya dan ANTV dengan pengetahuan dan keahlian lokalnya. Perpaduan logo STAR TV dengan kotak channel dan logo ANTV yang sudah ada kedalam bentuk dan format yang unik. Pancaran yang tebal dan berwarna merah menggambarkan kekuatan dan kepercayaan diri menuju masa depan yang gemilang, yang memperlihatkan ANTV dipersembahkan sebagai kebanggaan Indonesia.

Warna putih melambangkan tekad ANTV menjalankan usaha ini berdasarkan azas ketentuan yang berlaku dilandasi nilai-nilai kejujuran, ketulusan, serta menjunjung tinggi integritas bangsa.

Diluncurkan 1 Januari 1993

Pemilik Grup Bakrie, BSkyB dan STAR TV

Kantor pusat Jakarta, Indonesia

Saluran afiliasi tvOne, STAR TV (Star World, Star Plus, Star Movies, Star Utsav, Xing Kong)

Situs web http://www.an.tv

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com